Jumat, 13 Maret 2015

Sepak Bola (Mulai Dari Politik Hingga Nilai Kehidupan)



Awal mula munculnya sepak bola cukup membingungkan. Beberapa dokumen mengatakan sepak bola berasal dari masa Romawi, namun ada juga yang menyatakan bahwa sepak bola berasal dari daratan Cina. FIFA sendiri sebagai badan sepak bola dunia menyatakan bahwa sepak bola berawal dari permainan yang dilakukan oleh masyarakat Cina pada abad ke-2 hingga ke-3 sebelum Masehi. Olah raga ini dikenal dengan nama “cuju“. Sepak bola modern yang kita kenal sekarang diakui oleh berbagai pihak berasal dari Inggris. Sepak bola modern ini mulai dimainkan pada pertengahan abad ke-19 di sekolah-sekolah di daerah Inggris Raya. Pada tahun 1857 beridiri klub sepak bola pertama di dunia, dengan nama Sheffield Football Club. Klub sepak bola ini merupakan gabungan dari beberapa sekolah yang memainkan permainan sepak bola. Pada saat yang sama, tepatnya tahun 1863, berdiri badan asosiasi sepak bola di Inggris, dengan nama Football Association (FA). Pada saat itu badan inilah yang mengeluarkan peraturan dasar permainan sepak bola, sehingga sepak bola menjadi lebih terorganisir. 

Sejak FIFA terbentuk, perkembangan sepak bola di dunia pun semakin pesat. Hal ini karena salah satu tugas utama dari FIFA adalah melakukan promosi dan sosialisasi tentang sepak bola ke berbagai belahan dunia. Perkembangan sepak bola yang pesat di dunia ini dapat dilihat dari banyaknya negara yang masuk menjadi anggota FIFA. Hingga saat ini sudah lebih dari 200 negara yang masuk menjadi anggota FIFA. Banyak orang menyangka sepak bola lahir di Inggris. Ternyata sepak bola yang dimaksud itu sepak bola modern, namun sebelum itu termyata sepak bola telah ditemukan sejak 3000 tahun yang lalu di berbagai pelosok dunia dalam bentuk yang berbeda-beda. Bola pernah ditemukan bukti-buktinya sebagai permainan para prajurit China sekitar abad ke 2 - 3 zaman pemerintahan Dinasty Han. Belakangan ditemukan juga bukti keberadaan sepak bola di Kyoto, Jepang. Di Indonesia, sepak bola pertama kali diperkenalkan oleh bangsa Belanda, perkembangannya pun menjadikan sepak bola menjadi sebuah kelompok bergengsi pada saat itu.

Kelahiran sepak bola modern memang lahir dari Inggris. Keberadaannya pun digunakan sebagai olah raga "perang". Saat itu ada semacam kepentingan pelampiasan antara Inggris dan Scotland. Satu bola diperebutkan dua kampung. Permainannya pun cenderung kasar dan brutal. Gak heran kalau akhirnya banyak makan korban. Ada kisah yang menyeramkan pula. Bahwa sepak bola kuno di timur Inggris bukan menggunakan bola, melainkan kepala musuh prajurit perang lawan. Dengan cara dan pola permainan seperti itu, maka sepak bola akhirnya dilarang oleh pemerintahan Inggris. King Edward III tahun 1331 mengeluarkan aturan untuk menghentikan permainan brutal ini. Sementara di Scotland, King James 1 pada tahun 1424 memproklamirkan kepada semua pria untuk tidak main bola - "That na man play at the Fute-ball". Begitu pun seterusnya.

Sayangnya, sepak bola sudah sangat populer hingga tidak ada yang bisa menghentikan permainan ini di masyarakat. Pada tahun 1815 sebuah kampus ternama di Inggris, Eton College mencoba membuat aturan permainan sepak bola. Aturan ini berkembang dan diterapkan di banyak perguruan tinggi, dimodifikasi hingga dikenal dengan nama Cambridge Rules tahun 1848. Namun pada perkembangannya pun aturan ini terpilah menjadi dua aturan besar, yaitu aturan Rugby School dan aturan Cambridge. Yang membedakannya saat itu adalah bola yang boleh dipegang dan dibawa berlari.

Sepak Bola Dan Kehidupan

“Sepak bola adalah hidup saya” adalah suatu ungkapan yang sering dilontar oleh seeorang yang sangat fanatik terhadap permainan sepak bola baik dia sebagai pemain professional, official clup terlebih lagi sebagai seorang fans fanatik. Sedangkan pengertian lain dari ungkapan “sepak bola adalah hidup saya” adalah dimana sepak bola dapat memberikan kehidupan alias pekerjaan bagi orang orang yang terlibat lansung maupuk tidak lansung dengan sepak bola. Contohnya adalah mulai dari pemain, pelatih, official, tim medis, hingga pihak pengelola klup atau yang dalam istilah modern disebut meneger klup.

Ketika kita berbicara tentang sepak bola ataupun klup sepak bola mungkin ada satu hal yang tidak boleh kita lewatkan, ya fans. Klup sepak bola dan fans adalah sesuatu yang tida dapat dipisahkan, mereka seperti jiwa dan raga dimana salah satunya tak kan berarti jika saling mendukung. Bahkan yang ada yang mengatakan bahwa sporters adalah pemain ke dua belas, mungkin kata ini tidak terlalu berlebihan jika mengingat seluruh klup-klup besar didunia yang berprestasi tidak lepas dari peran para fans mereka.

Mungkin kita tak pernah berpikir untuk bertanya mengapa seseorang begitu menyukai sebuah klup sepak bola padahal letak klup tersebut jauhnya ribuan kilometer dari tempat mereka?. Kenapa harus Real Madrid kenapa tidak Barcelona atau kenapa harus Manchester United kenapa tidak Arsenal dan Chealsea?. Mungkin setiap orang punya alasan yang berbeda-beda akan tetapi semua fans punyai harapan yang sama yaitu klup yang dia dukung dapat memenangkan semua kompetisi yang mereka ikuti.

Hal lain yang membuat permaina sepak bola sangat menarik adalah sikap kebersamaan yang dihadirkan antara pemain dan fans sejati, sikap saling mendukung di lapangan saat bertanding maupun diluar lapangan dan bahkan bagaimana mereka mengatasi rasa kecewa akibat kegagalan tapi disaat yang bersamaan tetap bisa saling memberi dukungan.

Mungkin kesimpulan akhir dari tulisan ini adalah bahwa kesuksesan tidak dapat kita raih sendiri dan berusaha keras sekaligus cerdas adalah syarat utama untuk meraih kemenangan. Sepak bola tidak hanya olah raga tapi diterkait (dikaitkan) dengan banyak hal seperti sosial, politik, ekonomi bahkan kepercayan akan tuhan yang maha esa maka tidak jarang kita melihat para pemain berdoa sebelum dan sesudah bertanding, disaat menang ataupun kalah dimana hal ini menandakan kehadiran tuhan dalam sepak bola begitu nyata.

Sepak bola dapat mempererat persahabatan dan rasa persaudaraan tapi jika tidak dikelola secara positif juga memunculkan permusuhan yang berakhir pada korban harta benda maupun nyawa dan pada titik terendah hilangnya nila-nilai kemanusiaan akibat aksi rasial.

Sekian dan Salam Sepak Bola
Maju Terus Sepak Bola Nasional  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar